1.04.2009

Biografi Ricardo Izecson dos Santos Leite ( kaka )


Lahir di Brasilia tahun 1982 dengan nama Ricardo Izecson dos Santos
Leite,
Kaka lahir dari sebuah keluarga penginjil yang kaya raya. Namun hal itu
tidak membuat ia menjadi sombong dengan mengandalkan kekayaan
keluarganya, ataupun mengikuti jalan hidup keluarganya dengan menjadi penginjil. Kaka punya jalannya sendiri dan caranya sendiri.

Sejak kecil ia sangat menyukai sepakbola, bahkan dalam usia remaja ia
menjadi pemain yang cukup terkenal di daerahnya dengan bermain sebagai
pemain cadangan di klub San Paulo.

Namun pada usia 18 tahun sebuah bencana terjadi, ia mengalami cidera
punggung yang serius saat sedang berenang. Dokter mengatakan ia tidak
bisa bermain sepakbola lagi, bahkan kemungkinan besar akan lumpuh akbibat
cidera itu. Tidak ada tindakan operasi atau terapi yang bisa menyelamatkannya.

Hidup Kaka hancur berantakan saat itu, kecintaannya pada sepakbola
demikian besar, kini semua harus berakhir, bahkan sisa hidupnya harus diisi dengan menjalani kelumpuhannya.

Namun Kaka tahu kemana ia harus minta tolong saat dokter sudah angkat
tangan. Kaka bergumul dengan Tuhan, tak putus-putusnya ia berdoa memohon kesembuhannya. Ia bernazar pada Tuhan, bila ia sembuh dan dapat bermain sepakbola lagi, ia akan mempersembahkan seluruh prestasinya itu pada Tuhan Yesus.

Dan keajaibanpun terjadi, setahun setelah kecelakaannya itu tepatnya
tahun 2001, Tuhan menyembuhkannya, ia sembuh total dari sakitnya. Bahkan ia dapat merumput bermain sepakbola lagi. Tuhan juga memberikan hadiah bonus, ia tidak lagi menjadi pemain cadangan melainkan menjadi pemain utama dan andalan dalam klubnya.

Tuhan membuat permainan Kaka menjadi begitu hebat sehingga manager tim
nasional Brazil terpikat akan permainannya, dan memanggil Kaka untuk
mengenakan baju kebesaran tim Brazil, emas dan hijau, dipercaya untuk
bertarung di piala dunia 2002.

Dari sekian banyak bakat baru bersinar di Brazil, ia hanyalah seorang
pemain muda yang belum setahun membela klubnya, namun sudah dipanggil
masuk tim nasional. Bagi Kaka itu adalah keajaiban dan anugerah yang besar
baginya.

Walaupun dia hanya jadi pemain cadangan dan duduk dipinggir lapangan
menonton pertandingan para seniornya di Piala Dunia, namun Kaka sudah sangat senang dapat ikut serta dalam kompetisi sebesar Piala Dunia. Kaka
tidak menyadari Tuhan sedang menyediakan keajaiban lainnya bagi dia.

Beberapa pertandingan berjalan begitu keras bagi Brazil, sehingga
beberapa pemain bintang harus disimpan karena cidera. Datanglah kesempatan bagi Kaka untuk turun membela timnya. Di bawah pembelaannya Brazil pun menang, peristiwa legendaris yang menggemparkan dunia itupun terjadi, Kaka mengangkat seragamnya dan di baliknya ada sebuah tulisan yang menggegerkan, kaos putih itu bertuliskan "I Love Jesus".

Itu terus dilakukannya setiap kali teman-temannya merayakan gol. Dan
akhirnya Brazil pun memenangkan Piala Dunia 2002, setelah menaklukan
Jerman di final dengan skor 2-0. Dalam parade kemenangan di negaranya sendiri, kaos kesayangan yang bertuliskan 'I love Jesus' itu tidak pernah
dilepasnya. Hal itu menginspirasi banyak pemain Brazil (bahkan pemain
negara lain) melakukan hal yang sama.

Saat diwawancara oleh stasiun TV dan ditanya mengapa ia melakukan hal
itu, ia berkata, "Saya ingin memperlihatkan dengan hidup dan kerja saya, apa
yang telah Tuhan lakukan bagi saya, supaya orang lain dapat melihat apa
yang Tuhan bisa lakukan dalam kehidupan mereka."

Permainannya yang cantik di Piala Dunia tidak luput dari perhatian sebuah
klub raksasa di Italia, AC Milan. Tidak lama kemudian mereka meminta Kaka
masuk dalam timnya sebagai pemain utama. Kaka pun pindah bergabung dengan AC Milan, masuk dalam liga Italia yang keras dan penuh bintang. Namun dalam musim pertamanya di Liga Italia seri A, ia langsung menyumbangkan gelar juara scudetto bagi AC Milan.

Dalam waktu singkat Kaka menjadi bintang dan pujaan banyak orang
khususnya wanita, kegantengannya yang seperti seorang bintang film membuat ia selalu dikejar-kejar fans wanita, di manapun ia berada akan selalu ada jeritan gadis-gadis muda yang mengaguminya.

Namun cinta dan kesetiannya hanya pada Caroline Celico, kekasihnya yang
jauh di Brazil. Walaupun kehidupan pemain sepakbola selalu dikeliling
wanita-wanita cantik super model, atau pesta-pesta kemenangan, Kaka
selalu menghindari semuanya itu. Ia bahkan tidak mau membawa Caroline tinggal dengannya di Italia sebelum pernikahan, seperti yang dilakukan para
pemain bola di liga-liga besar.

Tahun 2005, Kaka meminang Caroline, dalam sebuah upacara perkawinan yang
sangat sederhana, sangat berbeda dengan pernikahan selebritis lain yang
super mewah. Dalam jumpa pers ia menyatakan bahwa ia masih perjaka dan
Caroline masih perawan.

"Itu adalah periode yang penting, sebuah ujian untuk cinta kami berdua.
Saya seorang pria normal dan pasti tergoda untuk melakukan hubungan
sebelum pernikahan, tapi saya bisa melewatinya. Malam pertama kami juga ditandai darah keperawanan, sebagai tanda cinta suci kami."

Walaupun sebuah isu pindah agama sempat menerpanya di akhir tahun 2006,
namun Kaka membuktikan pada mata dunia, bahwa ia adalah murid Kristus
sejati dalam final liga Champion Mei 2007. Menjadi pahlawan kemenangan
melawan Liverpool, Kaka langsung merayakan golnya dengan membuka kaosnya dan menunjukan tulisan "I belong to Jesus" kemudian berlutut berdoa
bersyukur di tengah lapangan. Teman-temannya yang lain turut
merayakannya, tapi mereka mengerti dan tidak mengganggu Kaka yang sedang berdoa.
Peristiwa ini ditonton jutaan pemirsa yang menyaksikan final Liga
Champion 2007.

Bagi Kaka beserta seluruh pemain dan pendukung AC Milan, kemenangan ini
merupakan mujizat. Tidak ada yang menyangka AC Milan akan menang, di
tengah kepungan 3 raksasa Inggris yang diunggulkan yaitu Manchester United, Chelsea dan Liverpool.

Kaka menjadi Top Scorer dalam Liga Champion, pertarungan liga paling
bergengsi dan tertinggi di seluruh dunia. Membuatnya dinobatkan sebagai
raja oleh para media Italia, dan pantas dinobatkan sebagai pemain terbaik
di dunia. Klub-klub kaya seperti Real Madrid diberitakan telah mengajukan
penawaran sebesar 100 juta euro (1 trilyun rupiah lebih) jauh memecahkan
rekor pemain termahal saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar